Olimpiade Paris 2024 jadi panggung bagi Fajar Alfian/Rian Ardianto untuk menjadi legenda bulu tangkis Indonesia. Fajar/Rian yang telah bermain di BWF World Tour level tinggi selama bertahun tahun akhirnya bisa mencicipi main di Olimpiade untuk pertama kalinya. Debut Fajar/Rian di Olimpiade yang bisa dibilang telat ini bukan tanpa alasan. Kompetitifnya persaingan di sektor ganda putra Indonesia membuat keduanya sulit untuk memperebutkan tiket ke Olimpiade pada edisi edisi sebelumnya.

Terlebih kala itu Indonesia masih memiliki dua andalan seperti Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya. Kini setelah keduanya mengkuhkan diri sebagai ganda putra nomor 1 di Indonesia, Fajar/Rian diharapkan bisa mengukir kisah manis di Olimpiade. Merangkum dari media Malaysia, , Fajar/Rian dinilai punya kans untuk mengakhiri penantian emas di sektor ganda putra.

Tercatat sudah 16 tahun lamanya ganda putra Indonesia tidak membawa pulang medali emas Olimpiade. Padahal sektor ganda putra termasuk andalan dari kontingen Merah Putih untuk merebut medali emas. Hanya saja justru terakhir kali delegasi ganda putra Indonesia mengamankan emas Olimpiade pada edisi Beijing 2008 lewat Hendra Setiawan/Markis Kido.

Setelah itu, belum ada ganda putra lainnya yang berhasil mengamankan medali emas di Olimpiade. Pada edisi Tokyo 2020 saja, pil pahit harus ditelan oleh ganda putra Indonesia yang gagal merebut medali. Marcus/Kevin yang jadi unggulan teratas justru ambyar di babak perempat final dikalahkan oleh Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Kemudian asa satu satunya Indonesia di Tokyo 2020 kala itu lewat Ahsan/Hendra yang punya kans merebut perunggu. Namun Ahsan/Hendra juga turut berakhir pilu. The Daddies dikalahkan oleh Chia/Soh dalam perebutan medali perunggu di Tokyo 2020. Walhasil ganda putra Indonesia harus pulang dengan tangan kosong setelah merampungkan Olimpiade Tokyo 2020/

Kini bertumpu ke Fajar/Rian, jelas kenangan manis 16 tahun silam bisa diukir di Paris nanti. Akan tetapi Fajar/Rian mengakui bahwa untuk menyamai level seniornya yang kini sudah jadi legenda cukup sulit. Terlebih capaian capaian yang telah dibukukan oleh Ahsan/Hendra maupun Marcus/Kevin sangat mengesankan.

Kendati harus melalui jalan terjal, Fajar/Rian menegaskan siap menerima tantangan untuk mengukir kisah manis di Paris 2024. "Indonesia selalu punya pasangan ganda putra papan atas dan kita tahu kita harus melangkah maju dan mengambil alih posisi dari senior kita seperti Hendra Ahsan dan Marcus Kevin," kata Fajar mengutip The Star . "Ini (meraih emas Olimpiade) jelas bukan hal yang mudah mengingat apa yang telah mereka capai, tetapi kami siap menghadapi tantangan ini."

Fajar/Rian bukanlah pasangan semenjana dalam jajaran pemain elit dunia di sektor ganda putra. Pasangan yang akrab disapa Fajri ini cukup mengesankan ketika tampil di turnamen major. Terbukti rekam jejak keduanya ketika tampil di Asian Games 2018 berhasil meraih medlai perak.

Kemudian sukses mengamankan medali perunggu pada Kejuaraan Dunia BWF edisi tahun 2019 dan 2022. Prestasi paling mengesankan sebelum menuju Olimpiade Paris 2024 adalah Fajar/Rian sukses back to back champion di All England Raihan itu sudah cukup membuktina bahwa Fajar/Rian sejatinya punya kans besar untuk mengamankan medali di Olimpiade.

Memang keduanya bukan salah satu favorit juara di Olimpide Paris 2024. Namun kiprah keduanya jadi bekal untuk mengukir sejarah manis. Fajar/Rian tergabung dalam Grup C bersama dengan juara Asian Games 2022 Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India), Mark Lamsfuss/Marvin Seidel (Jerman), dan Lucas Corvee/Ronan Labar (Prancis). Di atas kertas Fajar/Rian diunggulkan untuk bisa melaju ke babak perempat final dari penyisihan grup.

Layak dinantikan perjuangan jawara All England 2024 dalam berburu medali di Olimpiade pertamanya. Badminton Olimpiade Paris 2024 dimulai besok hari Sabtu (27/7/2024) tayang di Vidio dan SCTV.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *